Thursday, March 24, 2011

press release MESIR...



Nomor : 008/Kom A/Puskomnas FSLDK/Lampung/II/2010
PERNYATAAN SIKAP FSLDK INDONESIA
Bismillahirahmanirrahim
SOLIDARITAS RAKYAT INDONESIA UNTUK REVOLUSI MESIR

Lika-liku sejarah mesir

Mesir bergejolak, ratusan ribu orang turun ke jalan untuk menuntut munudurnya Presiden Husni Mubaraq dari kursi kepresidenan. Hal ini memicu kerusuhan hampir diseluruh negeri, Al Jazeraa menuturkan bahwa kemanan di mesir tidak lagi terkendali dikarenakan terjadi ekskalasi pergerakan massa ke hampir seluruh mesir. Kondisi ini diperparah dengan adanya gerombolan-gerombolan orang yang melakukan kejahatan berupa penjarahan dan pengrusakan sehingga aparat keamanan tidak bisa berbuat banyak. Dilaporkan oleh komisi HM PBB perkiraan korban 300 orang tewas.

Husni Mubarraq yang telah berkuasa selama 30 tahun di Mesir sejak 1981, merupakan presiden ketiga setelah tumbangnya monarki di mesir 23 Juli 1952. Kini Husni Mubaraq dituntut mundur oleh rakyatnya sebagaimana dulu masa revolusi dimulai. Sejarah Mesir menyiratkan perjalanan yang menarik dalam hubungan antara rakyat dan para elit pemerintahanya. Negeri yang pernah menjadi benteng Shalahudin al Ayyubi dalam menaklukan palestina ini selalu diwarnai konflik politik internal.

Gejolak politik dan nuansa kepentingan
Mesir menyala sebagai efek atas berhasilnya revolusi Tunisa yang menjatuhkan pemerintahan diktatornya Ben Ali. Hal ini melahirkan kesadaran sosial untuk bangkit melakukan perlawanan. Hal ini akibat pemerintahan Husni Mubaraq yang selalu melakukan korupsi yang menyengsarakan rakyat. Kenaikan pajak, meningkatnya harga komoditas secara besar-besaran ditambah dengan tingkat pengangguran dan kemiskinan yang meningkat menjadikan kekecewaan rakyat atas pemerintahan mubaraq meningkat. Ditambah sikapnya yang anti dengan demokrasi dan selalu berusaha menghalangi pihak opsisi dengan jalan kekerasan

Gejolak di Mesir menjadi permasalahan besar di dunia. Hal ini dikareakan posisi Mesir yang strategis baik secara geo politik maupun geo-ekonomis. Mesir berada di dekat daerah teluk yang merupakan kawasan penghasil minyak dunia, serta berada di perbatasan dekat beberapa zona panas, Israel-Palestina, Iran dan Irak. Maka keberadaan Mesir sebagaimana Turki bisa menjadi kunci dari stabilitas kawasan timur tengah.

Oleh karenanya Amerika dan Israel sebagai mitra utama pemerintahan Husni Mubarq tidak tinggal diam, Amerika sempat mengirim analis dan diplomat seniornya untuk langsung bertemu dengan mubaraq dalam rangka membicarakan kondisi terkini di Mesir. AS tidak pernah secara terang-terangan mendukung agar Mubaraq turun sebagaimana Uni Eropa namun AS hanya menyatakan mendukung demokrasi di Mesir. Israel dengan badan intelejenya telah melakukian lobi ke pihak militer Mesir untuk memastikan loyalitas militer Mesir terhadap konsesnsi camp david. Terbukti militer langsung mensiagakan 800 anggotanya berada di Gurun Sinai untuk memastikan agar gerakan politik Palestina tidak menyusup ke Mesir, yang memungkinkan bertambahnya bargaining di pihak oposisi muslim.

Dilain pihak militer langsung beratraksi dengan dengan memilih netreal tidak berpihak ke pro ataupun anti Mubaraq. Bagi pihak oposisi sikap militer dianggap sebagai hawa sejuk, namun dibalik itu harus disadari militer memiliki kekuatan dan bargaining besar yang akan dapat menentukan arah ke depan Mesir.

AS dan Israel tidak akan membuang energi untuk mempertahankan Husni Mubarq sebaliknya mereka memilih pasif menunggu situasi, apakah turunya Husni Mubaraq akan mengganggu eksistensi kepentingan mereka di Mesir dan kawasan Timur tengah atau akan menguntungkan. Inilah yang akan secara cermat mereka pertimbangkan. Bagaimana loyalitas kubu oposisi atas kepentingan Amerika Serikat dan Israel.
Apabila oposisi terbukti loyal dan konsekuen mempertahankan konsesi camp david maka pemerintah AS dan Israel akan dengan senang hati mendukung agar Mubaraq dijatuhkan dan memaksanya untuk turun. Mubaraq pasti akan tunduk dengan tekanan AS mengingat AS pasti akan menyelamatkanya apabila terpaksa harus kabur meninggalkan negeri. Dan oposisi akan berkuasa dengan demokrasi ’ala’ barat yang belum tentu menguntungkan rakyat sebagimana persis terjadi di kala reformasi di di Indonesia. Proses ini hanya akan membuahkan perubahan aktor tanpa perubahan struktural.

Namun sebaliknya apabila tidak ada kepastian bahwa kubu oposisi loyal pada kepentingan Israel dan AS maka kemungkinan yang terjadi adalah sebagai berikut ; Pertama, Mubaraq tetap dijatuhkan dan dalam kondisi darurat milliter Mesir akan merebut kekuasaan kembali. Kedua, Mesir akan tetap dibiarkan dalam konflik, bahkan akan diperparah dengan menyebarnya isu adu domba internal termasuk di tubuh militer yang menjadikan mesir terpecah belah dalam waktu yang lama, Pada ekstrimnya maka atasnama perdamaian masyarakat internasional akan ikut campur dengan mengirimkan duta dan pasukan perdamaian. Hal ini sekaligus untuk memastikan bahwa kondisi mesir terkini tidak mengancam kepentingan AS dan Israel.

Selentingan yang berkembang bahwa pergolakan poitik di Afrika dikarenakan kecemasan AS untuk mepertahankan domnasinya ditengah meningkatnya kekuatan ekonomi politik China, yang mengincar pasar afrika setelah berhasil menguasai pasar di Asia Tenggara, Hal ini menjadkan AS berusaha semaksimal mungkin mempertahanknya dengan menggunakan isu instabilitas yang akan menjadikan para investor baru ketakutan dan ketidak berdayaan internal negara afrika akan menjadikan semakin meingkatnya ketrgantungan dengan luar negerei yaitu Amerika Serikat.

Kondisi Politik Internal dan Pemecahan Situasi
Politik internal di dalam negeri Mesir tidak solid, kekuatan oposisi terpecah belah dalam berbagai faksi. Selain itu kekuatan militer masih terlalu besar mendominasi segala infrastruktur politik. Namun hadirnya tokoh oposisi seperti Amr Mousa (ketua Liga Arab) dan Muhammad El Baradai yang dianggap sebagai seorang yang bersih dan jauh dari kepentingan rezim dianggap menjadi tawaran baru bagi masa depan Mesir. Mereka dianggap bisa menjadi katalisator untuk menyatukan berbagai faksi di dalam negeri mesir. Namun El baradai ditentang oleh Husni Mubaraq dengan mengatakan bahwa ia tidak paham Mesir setelah 12 tahun meninggalkan Mesir dan diprovokasi bahwa El Baradai adalah antek barat. El Baradai telah membuktikan integritas intelektualnya ketika melawan rezim Bush saat menyerang irak, karena El Baradai sebagai ketua IAEA tidak menemukan adanya senjata atom di Irak. Namun mampukah el Baradai tetap menjaga integritas intelektualnya apabila masuk ke wilayah politik? Atau sebaliknya sudikah barat membiarkan el Baradai naik takhta dengan segala reputasi atas integritas intelektualnya?

Kedewasaan para pemimpin bangsa menjadi kunci untuk memulai jalan perubahan bagi mesir untuk berdaulat sepenuhnya. Adapun kedaulatan rakyat mesir yang mayoritas adalah muslim jelas sangat berpengarauh bagi konstelasi politik umat islam sedunia utamanya bagi perjuangan kemerdekaan Palestina sebagaimana Shalahudin memulai perjuangan pembebasan Palestina dari negeri ini.

Dalam kaitannya dengan Indonesia, Mesir adalah negara pertama yang secara resmi mengakui kemerdekaan bangsa Indonesia. Pada tahun 1947, H. Agus Salim yang kala itu menjabat sebagai wakil menteri luar negeri melakukan kunjungan ke Mesir yang berbuah perjanjian persahabatan RI dan Mesir. Dahulu rakyat Mesir juga melakukan aksi turun ke jalan mendukung kemerdekaan Indonesia. Akhirnya atas deskan pemuda Mesir pemerintah Mesir yang kala itu Dipimpin Gamal Abdul Naser mengakui kemerdekaan Indonesia. Kemudian sejak tahun 1948 mulai mengalirlah pengakuan kemerdekaan Indonesia ke tersebar keseluruh dunia. Oleh karena itu kami Lemabaga Dakwah Kampus se-Indonesia yang tergabung dalam Forum Silaturahim Lembaga Dakwah kampus (FSLDK) menyatakan dukungan terhadap revolusi Mesir dengan harapan akan tercipta kedamaian dan keadilan seperti yang diharapkan rakyat Mesir.





Adapaun pernyataan sikap FSLDK INDONESIA terkait gejolak di Mesir :

1. FSLDK menolak dengan tegas rezim diktator mubarak yang menzhalimi sebagian besar rakyat mesir selama 30 tahun.
2. Menolak campur tangan Amerika dalam pergantian pimpinan di Mesir karena wilayah tersebut adalah sepenuhnya rakyat Mesir.
3. Mengajak semua pihak (muslim maupun nonmuslim) untuk bersama dalam aksi akbar di Bundaran HI, Jakarta, 6 Februari 2011 dan aksi serentak seluruh indonesia pada 6 februari 2011.
4. Mengajak seluruh rakyat dunia untuk melihat lebih rinci terkait campur tangan yahudi dalam indikasi “polisi berseragam sipil yang promubarak” dengan menelaah kasus lapangan dengan seksama dan detil sesuai dengan fakta lapangan sebenarnya.
5. Mendesak pemerintah SBY untuk menentang segala bentuk ketidakadilan dan penindasan sesuai UUD 1945.


Yogyakarta, 03 februari 2011
Mengetahui,

KETUA ISU NASIONAL KETUA BADAN KHUSUS
FSLDK INDONESIA DUNIA ISLAM FSLDK INDONESIA


ASRUL FAUZI ARIF NURHAYANTO
Menyetujui
KOORDINATOR
PUSKOMNAS FSDLK INDONESIA





ADI INZAR KUSUMA


CP :
Adi inzar kusuma 081369232063
Asrul Fauzi 085669935027
Arif Nurhayanto 085235396568

No comments:

Post a Comment