Di Kota Malang, hari jilbab kemarin diperingati Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) dengan sebuah aksi simpatik. Aktivis Jaringan Muslimah Daerah (jarmusda) yang tergabung dalam FSLDK menyebarkan brosur mengenai pentingnya jilbab bagi wanita muslim di sekitar Jl Veteran.
Menurut Ketua Jarmusda Malang Raya, Betha Nurina Sari, aksi ini untuk mengingatkan pentingnya jilbab sebagai penjaga kehormatan. ”Maraknya kasus pelecehan seksual dan perkosaan di Indonesia adalah salah satu bentuk belum pahamnya wanita muslim dalam menggunakan jilbab,” ujar Betha.
Saat ini masih banyak pihak memandang jilbab bukan sebuah kewajiban, dengan alasan bukan produk asli bangsa. ”Banyak yang mengatakan bahwa jilbab tidak perlu diikuti wanita muslim Indonesia karena berasal dari Timur Tengah,” katanya.
Sembari mengingatkan warga mengenai beberapa sikap Islam-fobia (anti-Islam) yang marak di dunia barat, melalui aksi simpatik ini Jarmusda menekankan pentingnya konsistensi pemerintah dalam urusan jilbab. Salah satunya, agar pihak birokrat tetap konsisten dengan legalisasi jilbab untuk pas foto bagi siswa dasar dan menengah.ab
No comments:
Post a Comment